7 Habitsku
Sudah
hampir dua bulan ini aku menjalani kuliah. Rasanya nano-nano sekali, bercampur
aduk menjadi satu. Berangkat jam 07.00 pulang jam 16.00. meskipun berat memang
namun semuanya akan terasa menyenangkan jika kita bisa menikmatinya dengan
senang hati.
Waktu
awal-awal kuliah, mendapatkan mata kuliah pertama, dosen pertama kali, serta
praktikum pertama rasanya ingin menangis, berteriak kencang dan lainnya. Yang
dulunya merasa bermasalah dengan kehidupan di sekitar Bandung,bagaimana makan,
lingkungan yang dingin, sekarang berganti menjadi permasalahan di perkuliah.
Untuk mengatur dan mengkondisikan kesehatan, dan juga menjaga diri sendiri itu
sulit sekali. Kita dituntut berfikir mandiri dan terus berkreasi dan
berprestasi mengembangkan kemampuan apa yang kita miliki. Ingin sekali menangis
rasanya.
Namun,
terlepas dari itu semua, aku mencoba mengatur kembali diri aku untuk bangkit
dan tegar kembali. Dorongan dari orang-orang disekitarku dan diri aku sendiri
membuat kau untuk bangun dari jatuhku. Mulai dari mengikuti kegiatan-kegiatan
unit, menyibukkan diri dengan banyak kegiatan sehingga akan mengurangi sedikit
kepenatanku di bangku perkuliahan. Tak lupa juga setiap hari mengatur jadwal
kegiatan untuk esok hari setiap malam. Mungkin untuk merencanakan sesuatu dalam
jangka waktu panjang aku masih belum bisa. Namun untuk merencanakan kegiatan
aku dalam jangka waktu pendek ( 1 mingguan) aku sudah bisa. Memang setiap
harinya kita di tuntut untuk memilih hidup kita mau dibawa kemana, apalagi
kalau menemui kegiatan-kegiatan yang waktunya berbenturan. Selalu prioritaskan
yang utama dan mendesak itu yang terpenting. Dalam memilih bukan karena aku
suka maupun nyaman, namun lebih karena tanggungjawab. Apa yang akan kita
tanggungjjawabkan untuk apa yang kita lakukan pada orang lain dan tentunya diri
sendiri.
Masalah
terbesarku saat ini adalah mengikuti perkuliahan. Aku masih merasa lemah sekali
di mata kuliah tertentu. Mendapatkan teman-teman yang sangat hebat-hebat memang
tidak bisa segampang melihat orang-orang biasa. Mengikuti mereka supaya bisa
juga gak segampang yang kita pikirkan dan rencanakan. Memang bukan bermaksud
mengalahkan mereka ataupun bersaingan dengan mereka.tapi lebih untuk mengimbangi kemampuan mereka itu aku
masih sangat lemah. Menemukan dan memposisikan diri aku sendiri dimana,itu aku
masih bingung. Untuk berfikir menang-menang masih belum bisa.
Dalam
berhubungan dengan teman-teman, alhamdulilah ... dengan mendengarkan cerita
mereka dan berbagi aku bisa menemukan kesamaan dan kenyamanan. Dari sini kita
bisa saling mengenal dan memahami masing-masing. Dan tentunya memotivasi aku
setiap kali down . setiap orang yang kita temui bukan musuh maupun saingan,
namun kawan yang akan menegakkan diriku.
Bandung, 5 Oktober 2012
Ulul
Rahmawati