Masuk
ITB Bandung
Sejak dulu impianku adalah ingin terus
sekolah. Entah, dimanapun aku berada aku ingin terus mendapatkan ilmu seluas
apapun ilmu itu berada di dunia ini. Ketika
aku di buat kebimbangan akan memilih apa buat masa depanku nanti, aku bingung
aku tak pernah tahu mana jalan yang terbaik buat aku. Orang tuaku juga tak
punya pilihan kepadaku ataupun saran, mereka hanya tau akan kerja dan
kebutuhanku. Mereka senang jika aku bisa terus sekolah, tapi mereka tahu mereka
tak akan bisa membiayai sekolahku lagi. Keluargaku yang lain menyuruhku untuk
berhenti sekolah, mereka memintaku untuk bekerja. Apa arti sekolah kalau terus
menyusahkan orang tua. Aku semakin bingung dan terus bermain dengan pikiranku
sendiri.
Teman-temanku yang lebih tahu akan diriku,
terus saja mendukungku untuk terus sekolah, mereka tahu aku mempunyai bakat,
mereka bilang aku tak boleh putus sekolah gara-gara biaya. Dukungan juga datang dari guru-guruku, mereka
menginginkan yang terbaik buatku, mereka ingin melihatku tetap sukses dengan
melanjutkan sekolah. Aku semakin bingung mana yang harus aku dahulukan,
kepentingan keluargaku ataukah impianku.
Saat aku belajar Bahasa Inggris di kelas,
guruku Mr. Gig membuat jalan benderang dibenakku. Tiba-tiba Mr menerangkan
tentang Ilmu Astronomi padaku. Dan dia bilang, belum banyak orang yang bisa
menjadi ahli astronomi. Aku semakin tertantang. Ingin rasanya memiliki Ilmu
itu. Ilmu yang belum pernah aku tahu. Aku terus mencari tahu tentang dimana aku
harus mendapatkan ilmu itu, ternyata di Indonesia hanya ada satu PTN yang ada ilmu
itu yaitu ITB Bandung. Aku banyak mencari tahu, banyak bertanya, namun mereka
selalu menjatuhkan niatku, mereka selalu bilang, tidak mungkin kamu ketrima
disana, disana PTNnya orang hebat-hebat, dan gak mungkin kamu akan ketrima
disana.
Namun, aku sudah memutuskan. Aku memilih
ITB pada pilihan pertamaku. Aku suka melihat langit karena disana aku bisa
mencurahkan apa yang sedang aku rasakan. namun, terkadang langit menjadi
misteri bagiku. Bukankah Allah SWT menciptakan segala sesuatu itu, pasti ada
manfaatnya. Lantas, kemanfaatan apa yang bisa didapat dari langit? . rasa ingin
tahuku inilah yang membuatku ingin mempelajari salah satu ciptaan Allah ini.
Dan memilih ITB Bandung tentu nanti dengan jurusan Astronomi. Mungkin kelak aku
akan menemukan jawaban dari pertanyaanku tentang langit. Entah apapun nanti
yang terjadi, tapi aku selalu percaya jika niat kita baik kita akan mendapatkan
yang terbaik pula. Dan tak lupa aku percaya Allah SWT selalu mecintai hambaNya
yang bersabar dan berikhtiyar.
Untuk memilih ITB Bandung, saat itu aku
bertekad aku harus memperoleh doa restu dari orang-orang terdekatku. Pertama,
aku cerita tentang impianku ke Astronomi pada teman-temanku, mereka mulai
menjatuhkan tekadku. Mereka bilang “kenapa harus Astronomi?? ITB Bandung? Gak
mungkin kamu masuk”, kemudian aku yakinin mereka aku hanya minta doa restu
mereka. Mereka akhirnya mendukung aku. Kemudian aku ingin menceritakan
kepadaorang spesialku yaitu bapak,saat aku cerita tentang mimpiku beliau tak
menjawab apa-apa, diam dan hanya bilang “ Kok jauh sekali!”. Saat itu lah
tekadku runtuh,semua yang aku impikan rasanya tak ingin lagi aku harapkan.
Berhari-hari aku mengubah impianku. Namun aku terus berdoa padaNya supaya
diberi yang terbaik. Saat aku bercerita pada guru-guruku mereka juga ada yang
tak megizinkan aku ke ITB dengan alasan jauh. Namun ketika tiba-tiba saja
bapakku menemuiku beliau bilang bahwa beliau dan ibu merestui aku sekolah
kemana saja, asalkan aku bisa mencari biaya sekolah sendiri. Senyum bahagia
merekah disudut bibirku. Tekadku aku bangun kembali. Dengan penuh kepercayaan
diri aku berjuang untuk memperoleh restu dari orang-orang terdekatku. Dan aku
pun mampu meyakinkan semuanya, meskipun pada saat itu hanya sekedar impian
saja. Aku percaya dengan bermodal restu orang-orang terdekatku ini aku akan
menjadi sesuai dengan apa yang aku ingin impikan.
Ketika H-7 sebelum pengumuman ITB, aku
sudah siap untuk kalah. Jauh-jauh hari aku berusaha untuk tak menginginkan
impianku ke ITB, supaya nanti jika ada pengumuman gagal aku tidak akan
menyesali pilihanku.dan berusaha untuk bangkit lagi mengejar mimpiku. Namun
ternyata Allah SWT berkata lain, Dia begitu indah menuliskan jalanNya padaku. Alhamdulillah
aku bisa ketrima di ITB pilihan pertamaku. Dan yang lebih membanggakan lagi aku
adalah orang pertama dari sekolahku yang bisa menembus ITB Bandung. Pada
saatnya nanti aku akan lebih percaya lagi bahwa Allah itu sangat indah menulis
yang terbaik buat hambaNya meskipun banyak rintangan, banyak hinaan, jika kita mempunyai
kemauan besar dan qonaah pasti Allah SWT akan memberi kemudahan. Amin..
Kita akan menjadi orang yang hebat, bila kita berfikir dan bermimpi hebat. Sekian,..
Bandung , 5 Juni 2012
Ulul Rahmawati
( FMIPA ITB’12 )